Boeken Huis, Ruang Baru untuk Komunitas

Membaca merupakan aktivitas untuk melahirkan kemanusiaan. Tujuh pemuda lalu mendirikan sebuah café baca bernama Boeken Huis. Para pendirinya, Fadhlil, Seto, Yudha, Emma, Meldy, Ai’, dan Israwati Sarbia mendirikan Boeken Huis sebagai upaya menggalakkan budaya baca dengan menghindari kesan ‘membaca’ merupakan kegiatan yang berat.

4

[Dokumentasi Boeken Huis]

Café baca ini terletak di Jl. Serigala No. 86 Makassar ini dibuka resmi dan secara sederhana pada tanggal 30 April 2013 pukul 19.00 Wita. Acara ini dibuka oleh penampilan dari La Burane, kelompok musik yang menampilkan tiga lagu, termasuk “Fly Over” yang merupakan lagu mereka sendiri.

Acara berlanjut dengan bedah buku Sosiologi Waktu Senggang. Pembedahnya adalah Irwan AR dan Ridwan Mappa. Buku ini tentang studi sosial dengan pendekatan struktural para masyarakat Indonesia yang hedonis dan “ngepop” dalam menghabiskan waktu mereka di mall. Diskusi ini mengundang perhatian para tamu.

[Dokumentasi Boeken Huis]

[Dokumentasi Boeken Huis]

Setelah bedah buku, tampil pula Bonzai Band yang membawakan tiga lagu mereka. Di sela penampilannya, mereka memberi bocoran bahwa mereka akan segera meluncurkan video klip mereka berjudul “Tak Berakhir Mudah”.

Setelah itu Muhary WN membawakan puisi. Berturut-turut setelahnya penampilan Najib yang menghipnotis audiens dengan lantunan suara yang mengingatkan kita pada Bob Dylan atau Iwan Fals. Lagu Knockin’ on Heavens Door yang dimainkan dengan gaya folk sukses membius penonton yang ada. Sebagai penutup band british style MakassarLa Burane Kembali menghibur dengan 3 buah lagu.

“Café baca ini diharapkan dapat terus eksis dan dapat meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak muda,” ujar Fadhlil, salah seorang pendiri Boeken Huis, “Event rutin juga akan kami adakan dengan mengundang teman-teman komunitas dari Makassar,” imbuhnya.

Untuk teman-teman yang ingin meluangkan waktu membaca, berdiskusi atau menikmati segelas kopi nikmat, dapat mampir ke Boeken Huis dari pukul 10.00 – 23.00 Wita. Boeken Huis juga membuka ruang seluas-luasnya untuk komunitas yang ingin mencari tempat untuk berkegiatan.[].

(Dhihram “Bonzai” T, @Protheeza_Metal, pembantu umum Boeken Huis)

Bagikan Tulisan Ini:

Makassar Nol Kilometer (180 Posts)

Sebuah ruang termpat berkumpulnya warga kota Makassar mencatat dan bercerita tentang dinamika kota dari kaca mata warga. Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi warga untuk berkontribusi di laman ini.


One response on “Boeken Huis, Ruang Baru untuk Komunitas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


4 + = eleven

You may use these HTML tags and attributes: