Shanty Yani Natsir membagi pengalamannya selama bergiat bersama Komunitas Indonesia’s Sketchers Makassar. Untuk Makassar Nol Kilometer, Shanty menyajikan hasil dari kegiatan rutin komunitasnya pada 2010 lalu. Ia menyertakan juga catatan pengantar untuk setiap sketsanya.

Ini hasil hunting live sketching malam. Objeknya bangunan semi permanen dan plang Masjid Al-Makassary. Saat itu (Agustus 2010) di tepi jalan raya sebagian losari dipagari oleh seng untuk persiapan pembangunan masjid. Sudut pengambilan sket adalah pelataran parkir di tepi jalan depan Hotel Aryaduta. Sket menggunakan snowman drawing pen dan sakura koi watercolor.

Hasil sketch on location bersama teman-teman Indonesia’s Sketchers Makassar. Kegiatan ini rutin dua mingguan. Objek perkampungan nelayan dengan sudut pengambilan dari halaman belakang para penjual pisang epe’ di Pantai Laguna.  Tampak sempat terekam dalam skets itu adalah adik saya @yufinats (yang pakai jilbab), yang gondrong itu adalah Pak Zaenal Beta yg kidal (lengkap dengan sepedanya).  Sket dilakukan pada Juni 2010, menggunakan snowman drawing pen dan sakura koi watercolor.

Hasil live sketching Pantai Losari dengan sudut pandang Kafe Terrace 52 Makassar Golden Hotel.  Live sketching tidak ada istilah menghapus jika terjadi kesalahan menggaris Sesuai keterangan yang ada dalam sket, sketsa dibuat pada Juni 2010, menggunakan snowman drawing pen dan sakura koi watercolor.

Hasil sketch on location bersama Indonesia’s Sktchers Makassar, Juli 2010. Kali ini berlokasi di Pantai Biring Kassi’, tepatnya seberang Benteng Fort Rotterdam, samping Popsa.  Kalau malam pelataran parkirnya berubah menjadi aneka sari laut.  Di sini pertama kali saya berkenalan secara langsung dengan Ekbess (saat itu dia baru gabung juga di IS-Mks). Live sketching ini menggunakan sakura koi watercolor.

masih kelanjutan hasil sketch on location bersama teman-teman Indonesia’s Sketchers Makassar. Lokasi dari belakang Pantai Laguna. Hanya saja objek kali ini membidik rumah susun. Tampak dua ketinting pulang dari melaut mengarah ke perkampungan nelayan.

(Shanty Yani Natsir, @perduliart, kini bermukim di Jepang menemani suami yang tengah menempuh pendidikan di sana)