Setelah empat tahunan berhenti, Sanggar Merah Putih Makassar (SMPM), kembali menggelar Journal of Moment Arts (JOMA) 2013 selama empat hari, di mulai 30 November hingga 4 Desember.
“JOMA 2013 adalah event kesenian di SMPM yang berkonsep outdoor, semacam metodologi kesenian merespon ruang publik beserta kenyataan sosialnya,” ujar Agus Linting, ketua umum SMPM.
Sementara itu menurut Direktur Festival, Irwan AR, JOMA akan dibuka dengan materi “Puisi Mengepung Kota” yang berlangsung 30 November siang, mengambil beberapa titik, seperti dekat Pasar Daya, Pelabuhan Paotere, Jembatan Barombong, Jalan Alauddin dan dipusatkan di bawah jembatan Flyover.
“Itu menandai dimulainya JOMA juga sebagai respons kesenian atas sampah visual yang mengotori wajah kota,” ujar Irwan.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa beberapa penyaji yang terlibat dalam JOMA adalah seniman-seniman Makassar dengan berbagai latar kemampuan seni, seperti aktor teater Abdi Karya, koreografer tari Ridwan Aco, perupa Anzhul, pemusik Ardi JK, Aswani—koreografer tari Teater Kampus UNM (TERKAM), dan pekerja seni kampus lainnya
Para penyaji ini akan melakukan pertunjukannya di beberapa ruang publik seperti Taman Macan, sepanjang Jalan Ribura’ne, sepanjang jalan Pantai Losari, pasar tradisional, sepanjang Jalan Nusantara, dan di bawah flyover.
“JOMA 2013 mengangkat tema KOTA YANG BERKISAH sebagai sarana merespon denyut kehidupan kota yang semakin tak kita hiraukan keluh kesah juga keperihannya,” tutup Irwan.[]