Festival Perdamaian “Building Culture of Peace”

poster-peace

Jurusan Hubungan Internasional Universitas 45 Makassar dengan bangga mempersembahkan Festival Perdamaian, yang akan digelar pada 27-29 Oktober 2013. Pada hari pertama, pada hari Minggu, 27 Oktober bersama Komunitas Recycle and Craft (RnC), Qui-Qui, Sahabat Indonesia Berbagi (SIGI) Makassar, dan Penyala Makassar akan digelar Craft Day di Kedai Buku Jenny mulai pukul 13.00-16.30. Di hari kedua, Senin, 28 Oktober bersama Search For Common Ground (SCFG) kami akan menggelar Conflict Management Training (CMT) di Ruang Pertemuan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) mulai Pukul 09.30 hingga 16.30.

Sebagai puncak acara bertempat di Kampus Universitas 45 Makassar, pada Selasa, 29 Oktober akan digelar Kuliah Umum bertajuk “Membangun Budaya Perdamaian” yang akan dibawakan oleh Prof. Hamid Awaluddin. Setelah kuliah umum gelaran Festival Perdamaian ini akan dilanjutkan dengan Pemutaran dan Diskusi Film bertemakan Toleransi. Selain kedua item di atas Festival Perdamaian ini juga disemarakkan oleh Pameran Foto, Temu Komunitas, Penampilan Tarian Tradisional, Teatrikal, dan penampilan band lokal Makassar yakni Tabasco, Hilite, Trois, dan Next Delay. Perayaan puncak Festival Perdamaian ini akan berlangsung mulai pukul 09.00 sampai 17.30. Gelaran ini sepenuhnya tidak berbayar dan Anda semua diundang untuk bersama-sama membangun budaya perdamaian.

Gagasan awal untuk menghadirkan Festival Perdamaian berasal dari Hari Perdamaian Dunia (World Peace Day) yang jatuh pada tanggal 21 September setiap tahun. Hari Perdamaian Dunia pertama kali dirayakan pada tahun 1982 setelah Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 36/37 yang salah satu poinnya berisi ajakan bagi seluruh bangsa serta elemen masyarakat di dalamnya untuk merayakan hari tersebut setiap tahunnya. Perayaan Hari Perdamaian Dunia sejak awal merupakan bagian dari upaya untuk menghilangkan perang dan kekerasan (absence of war and violence).

Pada 2013 ini perayaan Hari Perdamaian Dunia mengangkat isu yang lebih fokus yaitu membangun perdamaian melalui pendidikan (peace education) karena pendidikan diyakini sebagai media yang dapat mencegah atau menghilangkan perang dan kekerasan secara berkesinambungan. Dan fokus tema perayaan Hari Perdamaian Dunia tahun ini sangat relevan dengan ajakan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1983 untuk bersama-sama membangun inisiatif budaya perdamaian (culture of peace) melalui berbagai media salah satunya melalui pendidikan.[]

Bagikan Tulisan Ini:

Achmad Nirwan (5 Posts)

penikmat musik yang kadang-kadang main gitar dan menulis apa saja


Tinggalkan Komentar