Kita bakal mudah menghubungkan hiruk ‘Makassar’ dengan lagu “Sedikit ke Timur” karya Melismatis, band indie dari Makassar; sebagaimana kita mengasosiasikan “Ode Buat Kota” karya Bangkutaman dengan pikuk ‘Jakarta’.

Bagi para musisi, ragam kebahagiaan dan permasalahan kota—sebagai rumah kita—menjadi  sumber inspirasi karya-karya mereka. Dengan begitu, musisi dan karya tersebut telah meluaskan perannya dengan memotret ruang kota dari yang berwujud fisik hingga rasa yang dialami oleh orang-orangnya.

Untuk itulah kita akan membincangkan kesalingkaitan antara “Kita, Musik, dan Kota” pada Minggu (30/6/), dalam KBJamming Volume 5 yang berlangsung mulai 11.30 – 16.30 Wita, di Kedai Buku Jenny, Perumahan Budidaya Permai (BDP) Blok S No. 5, Tamalanrea, Makassar.

Di tengah keruwetan dan ragam masalah yang (kadang terpaksa) kita hadapi, rangkaian playlist saat berkendara menjadi teman setia ketika menembus macet menuju tempat kerja, kampus, atau sekolah. Bila benar, playlist tersebut bukan lagi sekadar bunyi-bunyian bernada dengan lirik tapi telah menjadi amunisi tempur kaum urban.

Mari belajar sejarah kota, tingkah polah serta susah dan bahagia yang dirasakan penghuninya atau bahkan pihak-pihak yang punya andil memperbaiki dan sebaliknya merusak kota.

Dengan pikiran-pikiran inilah kami mencoba mengajak teman-teman untuk berbincang seputar posisi musik di tengah dinamika kota, dari perspektif musisi dan penikmatnya. Sebagai pemantik diskusi ini menghadirkan personil Bangkutaman (musisi indie), Anwar Jimpe Rachman (Tanahindie), dan Renold The Joeys (musisi indie Makassar).

Selain berbagi cerita dan pengalaman lewat diskusi kaitan musik dan kota, KBJamming kali ini akan menyajikan penampilan akustik dari The Joeys, Melismatis, dan Flowerescent. Kita juga bisa menyaksikan pameran foto karya teman-teman Stage ID Makassar. Selebihnya teman-teman bisa sejenak meninggalkan rutinitas dan menikmati akhir pekan dengan duduk santai dan membaca buku, majalah atau komik di perpustakaan mini kami.[]

Comments