Perintis FNB Hadir di Makassar

Salah seorang perintis gerakan Food Not Bombs [FNB] Keith McHenry, akan hadir dalam acara pemutaran film dan bincang-bincang tentang FNB di Kedai Buku Jenny, pada Jumat, 1 Maret 2013, Pukul 14.00 Wita.

Logo Food Not Bombs [ Sumber gambar: http://foodnotbombs.net/]

Logo Food Not Bombs [
Sumber gambar: http://foodnotbombs.net/]

Keith akan membahas FNB, sebentuk solidaritas dengan menyediakan makanan kepada siapa pun yang membutuhkan. FNB ini bermula dari San Francisco – Amerika Serikat, kemudian menyebar ke seluruh dunia hingga ke Indonesia. Kegiatan ini sama sekali bukan kegiatan amal melainkan bentuk politis sikap anti kemiskinan, perlawanan terhadap ketidakadilan serta penindasan, menyadarkan sesama untuk saling bekerjasama saling membantu, dan secara lebih jauhnya bertujuan menciptakan sebuah tatanan dunia yang non-kekerasan, tatanan masyarakat yang lebih baik, jauh dari kemiskinan dan perang.

Food Not Bombs mengorganisir beberapa proyek dalam komunitas di antaranya: mendistribusikan makanan gratis untuk orang lokal yang membutuhkan, menyediakan meja literatur untuk informasi tentang makanan, perdamaian dan keadilan, menyediakan makanan kecil saat demonstrasi dan kegiatan lain, mengorganisasi aksi kreatif dalam protes menolak perang dan kemiskinan.

Keith adalah salah seorang penggagas awal gerakan FNB di Massachusetts pada 1980 dan terlibat aktif hingga kini. Sekira 30 tahunan aktif mengampanyekan gerakan FNB dengan berkeliling dunia dan menulis buku tentang Food Not Bombs. Ia seorang seniman dan desainer yang membuat logo Food Not Bombs dan berbagai gambar/ilustrasi bagi gerakan sejenis. Juga menjadi klien desain untuk Boston Red Sox dan Boston Celtics. Pernah dipenjara selama 500 malam dan ditangkap lebih kurang seratus kali.

Siapa saja boleh terlibat dalam FNB dan berpartisipasi aktif dalam mengorganisir FNB. Kita bisa mengumpulkan bahan makanan secara sukarela lalu mengolah dan mendistribusikannya. Atau barangkali ada yang memiliki kenalan di pasar lokal/pedagang yang ingin membagi bahan makanan yang sudah tidak dijual. Setelah itu kita akan menentukan menu apa yang ingin disiapkan dan mencari tempat untuk mengolahnya. Lalu kemudian kita bersama-sama melakukan tabling di tempat yang disepakati, boleh di tempat umum yang ramai lalu-lalang warga atau ke tempat-tempat tertentu yang membutuhkan makanan.[]

Bagikan Tulisan Ini:

Makassar Nol Kilometer (176 Posts)

Sebuah ruang termpat berkumpulnya warga kota Makassar mencatat dan bercerita tentang dinamika kota dari kaca mata warga. Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi warga untuk berkontribusi di laman ini.


Tinggalkan Komentar