Selamat Datang di Makassar Nol Km…
Awalnya adalah sebuah buku yang berjudul sama yakni Makassar Nol Kilometer yang diterbitkan oleh Penerbit Ininnawa pada tahun 2005 dan kemudian diterbitkan ulang pada 2011. Buku ini adalah buku pertama yang merekam warga Kota Makassar kontemporer lengkap dengan karnaval budayanya, seperti merayakannya di alun-alun; di titik nol kilometer.
Buku yang berisi 49 tulisan yang dihasilkan 15 penulis muda, ini memotret fenomena [kejadian yang lambat laun menjadi sesuatu yang rutin] seperti iringan mayat atau perang antar-kelompok, komunitas [kelompok masyarakat di Makassar yang memiliki sifat khusus] seperti waria di Lapangan Karebosi sampai suporter PSM, ruang [penanda kota atau ruang publik] seperti Lapangan Karebosi dan Fort Roterdam, dan kuliner [jajanan yang biasa ditawarkan di Makassar] seperti Coto atau Sarabba. Makassar Nol Kilometer adalah sebuah buku untuk mereka yang ingin tahu budaya-pop Makassar dan sekitarnya.
Web ini adalah sebuah upaya mengungkap denyut kehidupan yang khas dan unik di Kota Makassar ke dalam sebuah wadah online.
Sebagai perwujudan dari mimpi, upaya ini tentu tak akan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan teman-teman dan pemerhati Makassar. Untuk itu, kami menyambut setiap uluran tangan yang ingin membantu dengan mengirimkan tulisan ke makassarnolkm(at)gmail(dot)com.
Posts related to Selamat Datang di Makassar Nol Km...
Bagikan Tulisan Ini:
Sebuah ruang termpat berkumpulnya warga kota Makassar mencatat dan bercerita tentang dinamika kota dari kaca mata warga. Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi warga untuk berkontribusi di laman ini.
PERTAMAX~!
Makasih kk Armin..
saya masih bensin ji kasian saya pakai, blom pi Pertamax
Selamt atas peluncuran web Makassar Nol KM… kurru’ sumange’
Makasih Om atas kunjungannya..
Sudilah berbagi cerita tentang Makassar melalui tulisan.
Dengan senang hati kami akan menerima dan menayangkan tulisan tentang Makassar.
makassar 0 km dimana daeng??klooo d manado kan jelas,di makassar iyya??
Titik Nol Makassar adalah Lapangan Karebosi yang dulunya merupakan alun-alun kota.
Sayangnya, batu penanda titik nol kilometer Makassar itu kini tidak ada lagi.
Selamat dan sukses selalu…
Salam dari Selayar